![]() |
Seorang Wanita Pekerja Asisten Adminitrasi .Istockphoto |
Dampak AI, Sejumlah profesi dan pekerjaan diprediksi akan hilang karena tergantikan mesin. Perkembangan teknologi, terutama pengaruh Artificial Intelligence (AI) mengubah banyak hal, termasuk dalam sektor tenaga kerja. Selain itu, populasi usia kerja yang kian menua dan pertumbuhan ekonomi yang melambat juga dinilai berkontribusi terhadap penurunan peran profesi-profesi tersebut dalam pasar kerja.
Sekitar 92 juta pekerjaan, yang mewakili sekitar 8% dari total lapangan kerja, diprediksi akan hilang pada tahun 2030, menurut proyeksi World Economic Forum (WEF) dalam laporan Future of Jobs 2025.
Laporan Forbes yang mengutip lembaga riset McKinsey Global Institute juga memberi gambaran suram soal dampak AI dan otomatisasi yang mampu menghilangkan hingga 12 juta pekerjaan di AS dan Eropa dalam lima tahun ke depan. Hal ini tentunya mendorong jutaan profesional untuk mengubah jalur karier.
Meski begitu, WEF sendiri memprediksi akan ada 170 juta lapangan kerja baru, yang mewakili sekitar 14% dari total lapangan kerja saat ini. Pertumbuhan lapangan kerja baru ini didorong oleh perubahan ekonomi, pergeseran pasar, fokus pada energi bersih, serta kemajuan AI dan teknologi, yang mendorong permintaan akan keahlian baru.
Studi McKinsey menunjukkan bahwa pekerjaan yang paling rentan hilang dalam beberapa tahun ke depan adalah pekerjaan yang sifatnya cukup mudah diprediksi dan repetitif.
Dampak AI, Meningkatkan Kreativitas, Tetapi Keterampilan Menurun
Semua orang dapat mengakses ChatGPT, DALL-E 2, atau alat Artificial Intelligence lainnya dengan mudah untuk mengerjakan beberapa perintah. Hanya dalam waktu singkat Artificial Intelligence dapat membuat ringkasan teks, ilustrasi presentasi bisnis, proposal promosi pemasaran, ide tulisan untuk mengatasi writer block, hingga membuat kode komputer baru untuk melakukan fungsi tertentu.
Jawaban beragam yang diberikan Artificial Intelligence tentu membantu mematik kreativitas dalam mengeksekusi sebuah ide. Namun, sisi buruknya, Artificial Intelligence bisa membuat seseorang kehilangan keterampilan berpikir dan menulis jika terlalu banyak bergantung pada alat ini
Berpotensi Plagiarisme, Bias, dan Tidak Akurat
Artificial Intelligence memang teknologi yang bagus untuk mengeksplorasi ide-ide yang belum pernah terpikirkan sebelumnya. Namun, teknologi kecerdasan buatan ini juga memiliki kelemahan, antara lain:
• Plagiarisme
Artificial Intelligence sering kali menggunakan tulisan atau menjiplak karya orang lain untuk menjawab pertanyaan kamu.
• Bias
Jawaban yang diberikan Artificial Intelligence terkadang bias data, sehingga sulit dipastikan apakah ini plagiarisme atau bukan.
• Tidak Akurat
Beberapa informasi yang disajikan Artificial Intelligence terkadang tidak valid karena mengambil sumber data yang tidak up to date.
Jadi, untuk mengurangi ketiga potensi buruk di atas, perlu dilakukan pengecekan lebih lanjut atas hasil-hasil yang diberikan Artificial Intelligence.
Berikut beberapa pekerjaan yang diperkirakan akan hilang, baik sebagian maupun seluruhnya, selama lima tahun ke depan :
1. Petugas layanan pos
2. Teller bank dan petugas terkait
3. Asisten administrasi dan sekretaris eksekutif
4. Kasir ritel dan petugas tiket
5. Petugas entri data
6. Pekerja percetakan dan pekerjaan terkait
7. Desainer grafis
8. Petugas pencatatan material dan penyimpanan stok
9. Petugas transportasi dan kondektur
10. Pekerja penjualan antar-jemput, pedagang koran dan kaki lima, serta pekerja terkait
11. Petugas akuntansi, pembukuan, dan penggajian
12. Penyesuaian klaim, pemeriksa, dan penyidik
13. Pejabat hukum
14. Sekretaris hukum
15. Telemarketer
16. Peran pendukung TI dasar
17. Pekerja lini perakitan
18. Operator mesin
19. Pekerja gudang pengambilan dan penanganan
20. Penjamin asuransi
21. Agen perjalanan
Lapangan Pekerjaan Baru Bermunculan
Kehadiran Artificial Intelligence akan membuat pekerjaan tertentu, seperti penulis hampir hilang. Namun, sisi baiknya, penulis yang kreatif dapat memanfaatkan kecerdasan buatan ini untuk membuat tulisan yang baik dengan mudah. Dengan demikian, produktivitas seorang penulis dapat meningkat secara luas.
Selain itu, keberadaan kecerdasan buatan juga memunculkan cara kerja baru, bahkan mengarah pada pekerjaan baru yang belum pernah ada sebelumnya. Sebagai contoh, seseorang membutuhkan perintah yang spesifik untuk bisa menggunakan Artificial Intelligence. Jadi, kamu bisa membuka jasa AI Prompt Writer Profesional.